Taksi yang saya tumpangi meluncur mulus di bawah underpass jalan pramuka. Walaupun tergolong taksi tua dengan merek tidak terkenal, namun taksi ini bersih dan memiliki aroma yang tidak menyengat. Pengemudinya setengah baya terlihat seperti lazimnya sopir taksi tembak yang tidak memiliki seragam, dan garis wajahnya menggambarkan kepenatan karena sudah lebih dari 15 jam mengukur panjang jalan ibukota.
Ada yang menarik perhatian saya ketika tiba-tiba sopir taksi tersebut tertawa tertahan. Spontan saya bertanya,"ada apa pak..? ada yang lucu..". dari tertahan, mendadak bapak sopir taksi tersebut tertawa tergelak-gelak. Saya memandangnya dengan tatapan aneh. Salah makan kali si bapak ini, batin saya dalam hati.namun saya tetap penasaran.
Rasa penasaran saya akhirnya terjawab setelah pak Sopir tersebut, sebut saja namanya Parno (saya lupa persisnya), menceritakan dengan detil pengalamannya 2 malam lalu. Singkat cerita, pak Parno teringat 2 malam lalu sekitar jam 7 malam, taksi beliau melewati jalan yang sama, underpass pramuka menuju jl pemuda. Seperti Anda tahu, underpass tersebut merupakan salah satu biang kerok bottleneck traffic sepanjang jalan itu. Apalagi di jam-jam sibuk seperti malam itu. Pak Parno menceritakan bahwa malam itu hujan turun lumayan deras dan setoran belum terkejar sehingga harus lembur, mungkin sampai tengah malam.
Malang tak dapat ditolak, sampai di tengah underpass, ban kiri depannya bocor. Mau tak mau pak Parno menghentikan taksinya dan mengambil posisi di kiri jalan. Praktis lalu lintas menjadi macet karena jalan hanya menyisakan 1 lajur saja. Pak Parno kemudian mengambil ban serep dari bagasi, kemudian meletakkannya di tengan jalan di belakang kendaraan, sebagai penanda mobil lain untuk pindah jalur. Beliau kemudian mengambil kunci roda dan dongkrak untuk mencopot ban yang bocor tadi. Setelah kurang lebih 10 menit mendongkrak dan mencopot ban depan, pak Parno hendak mengambil ban serep. Apa yang terjadi….. wakwawwww….. ban serepnya hilang diambil orang…..
Bagi sebagian besar orang, hal ini akan menimbulkan kemarahan yang dasyat. Anda bisa bayangnya, setoran belum sampai, makan malampun tidak sempat. Ban bocor, terpaksa harus basah kuyup hujan-hujan mendongkrak mobil, ehhh… ban serep hilang pula, sehingga harus menunggu taksi lain temannya, untuk pinjam ban. Namun pak Parno malah tertawa tergelak-gelak. Saya bertanya apanya dari cerita ini yang lucu. Karena dari berbagai sudut, saya tidak melihat kelucuannya. Pak Parno menjawab," Mas, saya tuh heran. Kok ada orang yang mau ambil ban sejelek itu". "Buat apa ya kira-kira… wong saya yang punyanya aja malu. Ternyata apa yang saya tidak suka, ada lho yang mau".
Luar biasa memang pak parno menghadapi kejadian yang menimpa dirinya. Bagaimana ia memandang suatu kemalangan dalam kacamata humor dan kelucuan. Memang profesinya hanya sopir taksi tembak. Namun sepertinya dalam mengelola hati, gelarnya sudah Doktor.
sumber
Jangan lupa di like...
@osserem Follow juga ya....
--
Source: http://www.osserem.me/2011/12/cerita-inspirasi-sopir-taksi.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar:
Posting Komentar