Seorang balita dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka di kelopak matanya. Agar luka cepat sembuh, dokter mengatakan cara terbaik adalah menutup matanya dengan lem. Sayangnya, lem yang diberikan terlalu banyak dan si anak tak bisa lagi membuka matanya.
Sam Caldwell (3 tahun) dibawa ke dokter A & E (accident and emergency) di Ulster Hospital, County Down, Irlandia Utara, setelah mengalami kecelakaan yang membuatnya terluka di bagian kelopak mata kanan.
Dokter yang bertugas mengatakan cara terbaik untuk membuat luka cepat sembuh adalah dengan menutup sementara matanya dengan lem. Tapi dokter tersebut terlalu banyak memberikan lem sehingga kini mata kanan Sam tak bisa lagi terbuka.
"Sam sudah baik-baik ketika kami sampai disana. Saya berhasil menenangkannya dan pada saat dokter datang dia sedang sangat baik. Dokter memberi lem di sekitar matanya," jelas Kerri Caldwell, ibunda Sam, seperti dilansir Belfasttelegraph, Senin (14/11/2011).
Setelah dilem selama 20 menit, dokter mengatakan mata Sam akan bisa terbuka, namun tidak bisa. Mata kanannya benar-benar sudah 'terpaku'. Dokter telah memberikan terlalu banyak lem di sekitar matanya.
Balita kecil itu menjadi sangat marah, mulai menendang kakinya dan berteriak karena ia tak bisa lagi membuka matanya.
"Tidak ada yang datang di dekat kami. Sam semakin marah, menangis dan menjerit, tetapi tidak ada orang di rumah sakit yang datang kepada kami," kata Kerri.
Untungnya, seorang konsultan kemudian memberi tahu Kerri bahwa lem akan luntur, setidaknya dalam 4 hari. Kerri sangat kesal kejadian ini. Hanya karena luka kecil mata putra kecilnya nyaris tak bisa lagi terbuka.
Seorang juru bicara rumah sakit mengatakan bahwa kejadian itu adalah suatu komplikasi penggunaan lem. Menurutnya dalam kebanyakan kasus air yang hangat kuku dapat melemaskan bulu mata, tetapi jika tidak maka lem akan secara alami luntur dalam 3 hari.
sumber
--
Source: http://www.osserem.me/2011/11/akibat-dokter-terlalu-banyak-beri-lem.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar:
Posting Komentar